0

نحن ودار اللغة والدعوة [Kami & DALWA]

Posted on 01 Juli 2016

هذا القصة بدأ في 1 رمضان 1437 هـ <6 2016=""> إلى 20 رمضان 1437 هـ <25 2016=""> تمام. عشرون أيام الذين ألقى أنفار فواقع وماهر وطاعة قي دينهم, أنفار الذين لا يعرفوا التعبان لتشييد كلمة الله, أنفار الذين من المنطقة المنوعة البلدة عندهم غيرة لطلب العلم. نقابل فى احد المعهد المشهور دار اللغة والدعوة او دالوا

Ini merupakan sekelumit kisah yang bermula pada 1 Ramadhan 1437 H (6 Juni 2016) dan berakhir pada 20 Ramadhan 1437 H (25 Juni 2015). Dua puluh hari yang mempertemukanku dengan orang-orang luar biasa, orang-orang yang pandai dan taat dalam beragama, orang-orang yang tak kenal lelah untuk menegakkan kalimatullah dan orang-orang yang berasal dari berbagai daerah penjuru negeri ini yang mempunyai semangat menuntut ilmu merah membara. Kami dipertemukan di dalam suatu pesantren yang sudah sangat terkenal bernama "Darul Lughoh Wa Dakwah (DALWA)".



أملك قصة كثيرة في ذالك عشرون يوم معا أصحاب الفصل المتوسط "ب" الذي يملك القصة كل يوم. يملك فصلي نافذة خاصة لنستطيع أن ننظر خارج المعهد لأننا ممنوع لخروج المعهد او نحمل وسيلة الإتصال قي ذالك عشرون يوم. يشفية نافذة شوقنا لخروج المعهد و صوت السيارة و عمارتات عالية

Banyak kisah yang terukir selama 20 hari itu, bersama sahabat-sahabat kelas Mutawasit "ب" yang penuh cerita disetiap harinya. Kelas yang mempunyai satu jendela khusus agar kami bisa melihat dunia luar, karena selama 20 hari itu kami dilarang untuk keluar pondok pun membawa alat komunikasi apapun. Sepetak jendela itulah yang mengobati kerinduan kami akan udara luar, akan suara mobil pun bangunan-bangunan/gedung-gedung tinggi.

 المنظر من جارج المعهد <ليلا و نهارا> من النافذة الفصلنا
Pemandangan luar (malam dan siang hari) dari jendela kelas kami yang terletak di lantai 3.

النافذة الفصلي فوق السرير
Jendela kelas kami yang berada di atas, kami harus menaiki beberapa ranjang untuk sampai di atas.

لابد لنا أن نتكلم باللغة العربية في ذالك عشرون يوم ولو بعض مننا لم نتقن اللغة العربية لكن لا يحتجزنا لقرب ومشاطرة مزح. نرخص أن نشاطر قصتنا و خبرتنا من تربيتنا و لغة المنطقتنا و ثقافة المنطقتنا في أثناء عمليتنا كاملة

Selama 20 hari kami diharuskan untuk berbicara dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun tidak semua dari kami telah menguasai Bahasa Arab, tapi itu tidak menghalangi kami untuk bisa akrab dan dekat berbagi canda dan tawa. Di sela-sela padatnya kegiatan, kami masih menyempatkan diri untuk saling berbagi cerita dan pengalaman mulai dari pendidikan yang telah kami jalani hingga bahasa dan budaya daerah kami masing-masing.

قراءة الصلوات, احد العمليتنا في أثناء الحصص المشغل
Salah satu kegiatan kami di tengah-tengah sibuknya pelajaran: Sholawatan.

نتحادث, نتخاطب, نتعارف, نتقامس عندنا كل
Bercengkerama, bercerita, berbagi segala yang kami punya.
حال الفصلنا
Suasana kelas kami.

نستهلك كل ثانية بالقصة الجمالة لذكرئ, نستقتح عيننا حتي إستراحنا. نستيقظ من النوم في الساعة الثانية والنصف صباح كل يوم, لابد لنا أن نستعد أخذ سحرنا الذي تألف ثم نذهب الى الحمام لإغتسال وإستعادة الى المسجد. أغتسل قبل صبح للا أصف. لمن النوم بعد صحر, إستعد أن يسمع الصوت الرفع من الخيزران الذي مني بجهوري الى الباب, نعم ذلك قسم الأمين الذي يوقظ من النوم في وقت صلاة الصبح. نقرأ الورد الطول جدا كل صلاة الصبح حتي نحلم لأننا جدي

Setiap detik yang kami lalui selalu mempunyai cerita yang indah untuk dikenang, mulai dari membuka mata hingga mengistirahatkan badan. Setiap hari kami harus bergegas bangun dari tidur pukul 02:30 dini hari, kami harus bersiap-siap untuk mengambil jatah makan sahur kami yang telah disediakan. Setelah itu kami bergegas menuju kamar mandi untuk mempersiapkan diri menuju masjid. Mandi sebelum subuh menjadi salah satu alternatif agar tidak menunggu lama antrian kamar mandi. Bagi mereka yang tidur lagi setelah sahur, bersiap-siaplah dengan suara keras yang muncul dari rotan yang dipukul dengan keras ke arah pintu, ya, itulah bagian keamaan yang membangunkan siapa saja yang tidur disaat harus pergi ke Masjid untuk sholat Subuh. Bagian keamanan adalah mereka yang selalu memastikan kami agar semua santri mengikuti kegiatan. Setiap subuh kami selalu dihiasi dengan berbagai wirid yang sangat panjang, bahkan saking khusuknya banyak diantara kami yang terbuai ke alam mimpi.

يحصل الدرس كل يوم إلا يوم الجمعة لأنها يوم الإجازة في تقويم الإسلام. يبتدأ الدرس منذ صباح حتي قرب الإفطار. عادة نرتقي على المسجد في مساء قبل الإفطار. نستهلك الوقت هناك لننتظر وقت الإفطار. ننعم منظر الجبال و المغيب هناك. ننظر عمل السكان نحوا من المعهد

Kegiatan pembelajaran berlangsung setiap hari kecuali hari Jumat, karena hari Jumat adalah hari libur pada kalender pendidikan islam. Pun pembelajaran dimulai dari pagi hingga sore hari menjelang berbuka puasa. Di sore hari, biasanya kami naik ke lantai paling atas dari masjid. Kami biasa menghabiskan waktu di sana sambil menunggu waktu untuk berbuka. Dari tempat itu kami bisa menikmati pemandangan gunung dan indahnya awan mega yang menemani matahari terbenam. Dari tempat itu kami juga bisa melihat pemandangan aktivitas warga sekitar pesantren.

نتعلم في الفصلنا
Saat kegiatan pembelajaran di kelas kami berlangsung.

قبة المسجد المعهدي مسجد الببيت الغفر
Kubah Masjid Baitul Ghofar, Masjid Pesantren kami yang terletak di lantai 4.

منظر نحوا من المعهد
Pemandangan sekitar pesantren dari lantai 4 masjid.

الإفطارنا إختلف عن السحرنا, أعدة اللجنة الطعام طعام الإفطارنا حتي نجلس فقد و نأكل الإفطار الذي مستعد. نفطر بثلاث الأرطاب و كوب الماء عادة ثم نصلي المغرب مباشرة ونقرأ الورد الطويل. بعض منا يقرأون الورد ويتحيلون الطعام لأنهم يجيعون. بعد نقرأ الورد نأكل الإفطار مباشرة

Kegiatan buka puasa kami berbeda dengan kegiatan sahur kami, menu buka puasa kami telah disediakan oleh Bagian Konsumsi, jadi kami tinggal duduk manis dan menikmati menu yang telah disajikan. Kami biasa membatalkan puasa dengan 3 butir kurma dan segelas air manis, setelah itu kami bergegas mendirikan sholat Maghrib sepaket dengan berbagai wiridnya yang panjang. Tak jarang jika diantara kami banyak yang membaca wirid tapi pikirannya kemana-mana membayangkan lezatnya makanan karena kelaparan. Setelah pembacaan wirid selesai, barulah kami berbondong-bondong untuk menyantap makanan yang telah disajikan.

وحد الذكريات الذي لا ننسي الإفطار لأنه عنده العبارة الخاصة الذي ندخل الي ذكرياتنا ألتي يقولها لجنة الطعام كالمثل "تفضل يا شيخ", "لكل وحد وحد", "من لم يصل؟", "من زيدة؟" وغير ذلك. الآجر هناك الهبارة التي يصمع في ذكرياتنا كل بعد الصلاة "إرقع" ها ها ها

Buka puasa menjadi salah satu momen yang tidak terlupakan bagi kami karena terdapat beberapa kata-kata khusus yang melekat kuat di ingatan kami yang sering diucapkan oleh Bagian Konsumsi ketika melayani kami. Diantaranya "silahkan saudaraku", "setiap orang satu", "siapa yang belum dapat?", "siapa yang mau tambah?" dll. Selain itu juga terdapat satu kata yang melekat kuat di ingatan kami setiap selesai membaca wirid di setiap sholat, yaitu "ambillah 2 rakaat".

حال الإفطار
Suasana buka puasa.

بعد صلاة الترويه عندنا الحصص في ليلا حتي الساعة التاسعة ليلا. قد إنتهي الحصص عندما دوي الجرس الذي حسنى لنا. بعذ منا ذهبوا الى المقصف وبعذه الى المكتبة. أذهب الى المقصف ولكن أذهب الى المكتبة أيض عادة. المحل الهواية لنا المقصف للأنه المحل لنا نشبع قبل الصوم في الغد هناك نستطيع أن ننظر أنوع الفيلم كمثل "كوعفو فاندا" وغيره لكن كل باللغة العربية

Setelah sholat tarawih, kami masih mempunyai 1 jam pelajaran di malam hari. Pembelajaran kami berakhir pada pukul 21:00. Ketika bel pertanda jam pelajaran berakhir, ini menjadi nada yang indah bagi kami, sebagian dari kami langsung berhamburan menuju kantin dan sebagian lainnya berhamburan menuju toko buku. Saya termasuk salah satu yang berhamburan ke kantin, meskipun terkadang saya juga pergi ke toko buku. Kantin menjadi salah satu tempat favorit kami, karena di tempat inilah kami memuaskan nafsu lapar kami sebelum besok kami harus berpuasa kembali. Di tempat ini juga setiap malamnya diputar berbagai film yang tidak kalah keren seperti "Kungfu Panda" dll, tetapi semua film tersebut diputar dalam Bahasa Arab.


العائلة من الفصل المتوسط "ب" هاهاها
Keluarga besar kelas Mutawasit "ب".

قرب بنصف الليل لابد لنا نوما للا متأخر من الإستيقاظ غد إذا تأخرنا ما عندنا الصحر في هذا اليوم. أستهلك الوقت كالنوم اوتعلم في ردهة المسجدة مرار, رأيي ردهة المسجدة أبرد و أرغد من الغرفتنا التي مزدحم وحرج بل جانبها هناك السكة الحديدية التي سأستيقاظنا من أحلام الجميل

Menjelang tengah malam kami harus bergegas untuk tidur, agar kami tidak terlambat bangun keesokan harinya, karena jika kami terlambat bangun itu pertanda kami tidak akan mendapatkan jatah makan sahur di hari itu. Saya biasa menghabiskan waktu seperti tidur dan belajar di serambi masjid, karena menurut saya serambi masjid lebih sejuk dan nyaman dibanding kamar kami yang lumayan sesak dan pengap. Belum lagi kamar kami yang tepat berada di sebelah rel kereta api, walhasil setiap ada kereta api lewat, terbangunlah kami dari mimpi-mimpi yang indah.

المسكننا يبني ثلاث طابق
Kamar kami yang kokoh tegak berdiri 3 lantai.

مرتان ما عندي الصحر. في اليوم الحادية عشرة ما عندنا الرز لصحر ثم نأكل بالخضر فقد وفي اليوم التاسعة عشرة عندنا الرز فقد بدون الخضر ثم نأكل بالرز والملح فقد

Selama 20 hari kami harus berjuang untuk bertahan hidup dengan memastikan bahwa pagi itu kami harus mendapat jatah makan sahur. Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Ya, dua kali saya tidak mendapatkan jatah sahur sebagaimana mestinya. Pada hari ke-11 kami sekamar tidak mendapatkan jatah nasi, walhasil kami semua hanya makan sayur dan lauknya saja. Dan pada hari ke-19 kami hanya mendapatkan nasi saja tanpa sayur dan lauk, walhasil saat itu kami sahur dengan nasi dan garam saja, beruntung masih ada garam.

هناك محل الهاتف في المعهد الذي فتحا في الوقت الخص عندما أريد أن أتلفن الوالدان في البيتي لابد لي صف اولا لكل الطلاب يستطيع أن يتلفن خمس دقائق فقد حتي قبل أتلفن الوالد لابد لي كتاب في مذكرتي ما سأتكلم معهما رأيي تلك تدبير القت وإستباق من النسي

Di dalam pesantren, kami disediakan fasilitas wartel (warung telepon) yang buka disaat-saat tertentu saja. Setiap kali saya ingin menelepon keluarga di kampung, saya harus antri terlebih dahulu, karena biasanya saya kalah duluan dan dapat antrian belakangan. Setiap santri hanya diperbolehkan telpon maksimal 5 menit saja. Jadi setiap sebelum menelpon Abah atau Ibu, saya harus mencatat semua yang akan saya bicarakan dalam catatan kecil saya, menurut saya itu dapat menghemat waktu dan mencegah terjadinya lupa.

عندي بضع الجلسا من المدورا الاولا زياد و دلاة نحن في وحد الفصل ونجلس مقدم دائما هما الصاحبان الاللذان مريح لتعلم ومزاح تخرجا من المعهد المشهور في مدورا تخرجت من المدرسة الحكمية فقد وزياد تعلم في معهد تقريبا عشرة سنوات وغيرهما هماد و هسان هما الشقيق وهم كل الشقيق أيض. هماد مزاح جدا حتي نلعبه مرار

Saya mempunyai beberapa kawan dekat yang berasal dari Madura, Ziyad dan Dillah. Kami akrab karena kami satu kelas dan kami bertiga selalu duduk paling depan saat di kelas, selain itu Ziyad dan Dillah juga tipe teman yang enak untuk diajak belajar dan bercanda. Mereka semua lulusan pesantren ternama di Madura, cuma saya saja yang hanya mengenyam pendidikan di bangku sekolah umum. Bahkan Ziyad sudah hampir 10 tahun menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu di pesantren. Selain itu juga ada Hammad dan Hasan, mereka berdua kakak beradik yang masih mempunyai pertalian darah dengan Ziyad dan Dillah. Hammad adalah tipe orang yang kocak dan gokil, sehingga tak jarang kami sering menjadikannya bahan bercanda diantara kami.

أحذت القصة الكثيرة بموضع المادورا من احد الصاحب الفصلي في اليلا الثامنة عشرة تلك القصة عجبني يعني القصة العرف الختبة في فتي المادورا بل هناك خطب منذهما في بدن الأمهما صاحبي خطب و سيتزوج في شهر الشاول السنة الآت أخذت القصة الخص التي تعجب و مضحك لأن الحققة زياد و دلاه ذرية الشيح المشهور في المادورا وهما محترم التلاميذ من المادورا و أخالط معهما بدون حد هل تواقحت؟ هاهاها لأنه أصحاب في الفصلي التي من المادورا يتحفظون من الزياد والدلاه

Pada malam ke-18 saya berkesempatan mendapatkan banyak cerita tentang Madura dari salah satu teman sekelas saya. Salah satu kisah yang cukup membuat saya tercengan adalah tradisi tunangan di kalangan pemuda Madura. Bahkan ada yang telah ditunangkan dari semenjak masih dalam kandungan. Teman saya tersebut juga telah bertunangan dan rencananya akan menikah pada bulan Syawal tahun depan. Selain itu saya juga mendapat suatu cerita khusus yang membuat saya kaget sekaligus kocak, pasalnya Ziyad dan Dillah ternyata merupakan salah satu keturunan Kyai terkenal di Madura yang sering dihormati oleh kalangan santri Madura. Sedangkan saya setiap hari bergaul dengan mereka tanpa batas, memang saya ini kurangajar, hahaha. Itu menjadi salah satu alasan teman-teman kami yang berasal dari Madura di kelas kami sedikit menjaga jarak dengan Ziyad dan Dillah karena mereka segan dan merasa menghormati.


سالفي مع زياد
Selfie bersama Ziyad.

عندنا الأستاذ المحبوب يحب أن يتحدث القصة الإسلام في أثناء الدرس يتحدث القصة الكثيرة جدا منذ زمن الرسول حتي علامة القيامة عنده العلم الوسع ويحب قراءة الكتب يمننا أنواع الكتب كي نستطيع أن نقرأها هو الأستاذ أبدول هدي ابن ساليم من كاليمنتا غرب

Di kelas, kami mempunyai salah satu ustadz favorit yang suka bercerita di tengah-tengah pembelajaran. Banyak kisah yang telah beliau sampaikan mulai dari sejak zaman Rasulullah hingga tanda-tanda kiamat. Beliau juga merupakan sosok yang mempunyai ilmu luas dan gemar membaca kitab. Berbagai kitab-kitab dirujukkan kepada kami agar kami dapat membacanya. Beliau mempunyai nama Ust. Abdul Hadi bin Salim, beliau berasal dari Kalimantan Barat.

نصور مع الأستاذ عبدول هادي إبن سالم في الدرس الآخير
Foto bersama Ust. Abdul Hadi saat pelajaran terakhir bersama Beliau.

تلك عشرون يوما شريعا جدا القصة الجميلة لي الخبرة العجيبة أتعلم اللغة العربية في ذلك المعهد المشهور تلك القصص أجمل من الشهادة التي منشود بعذ الطلاب أجد أكثر منها يعني المصادقة والعلم والعلوم والخبرتات والبركتات وغيرها كل نعمة الله جميلةا وأجب أن أتشكر عليها. جزاكم الله خيرا كثيرا لكل من حزوا القصص بالحبر الذهبي في الهيتي إلى القاء مع السلامة اذ غير الدنيا إنشاء الله في الأخرة تحت رسول الله آمين


بندا آجيه, 1 يوليو 2016

Dua puluh hari yang cepat berlalu itu menjadi kisah tersendiri bagi saya, pengalaman yang luar biasa dalam menuntut ilmu Bahasa Arab di pesantren yang ternama itu. Cerita dan pengalaman yang indah itu bahkan melebihi keindahan selembar sertifikat yang kebanyakan dicari oleh santri lainnya. Bagiku, tidak hanya selembar sertifikat saja yang kudapat selama itu, bahkan lebih dan lebih dari itu. Persahabatan, ilmu, pengalaman, keberkahan dan masih banyak lainnya. Semua adalah anugerah Allah yang sangat indah yang wajib kusyukuri. Terima kasih untuk semua yang telah mengukir kisah hidupku dengan tinta emas kalian, semoga suatu saat kita bisa berjumpa kembali, jika tidak di Dunia, insya Allah kelak kita berjumpa bersama di bawah naungan Sang Mustafa. Aamiin.

Banda Aceh, 1 Juli 2016



البدر فوق المسكننا
Purnama di atas asrama kami.


سالفي الترويتنا لآننا ممنوع دجل المعهد وحمل الجوال هاهاها
Bingung mau kasih caption apa. Selfie salah satu hiburan kami karena gak bisa keluar pesantren dan gak bisa pegang HP. Hehehe.


أسماء السكان الفصل المتوسط "ب" هاهاها
Nama-nama penghuni kelas Mutawasit "ب".


ميدان المعهد احد التروية لالطلاب
Lapangan bola pesantren yang menjadi salah satu hiburan santri.


حفلة الإختتام
Malam perayaan akhir dan perpisahan.


محمد عبده <فاسوروا> وأنا و محمد معصوم خير <جامبار> هاهاها
Muhammad Abduh (Pasuruan) - Saya - Muhammad Maksum Khoir (Jember)


الأساتذ في لآيلة حفلة الإختتام
Pasa Ustadz di Malam Perayaan Akhir / Perpisahan.


مع محمد عمرا من المادورا
Bersama Muhammad Imron (Madura)


مع محمد عمر من الفاليمبع
Bersama Muhammad Umar (Palembang)